Sistem Neraca Nasional
Sistem Neraca Nasional
(SNN) atau System of National
Accoints(SNA) merupakan suatu sistem kerangka kerja statistic (statistical framework) yang
direkomendasikan oleh United Nations
sebagai panduan negara-negara di dunia dalam menyusun neraca-neraca
ekonomimakro.
Secara umum tujuan SNN 2008 adalah membangun kerangka kerja
statistic (statistical framework)
yang menyajikan suatu set neraca ekonomimakro secara komprehensif, konsisten,
dan terintegrasi yang dapat digunakan untuk melakukan analisa dan pengambilan
kebijakan dan maksud penelitian lainnya.
Manfaat SNN 2008 secara khusus
sebagai berikut:
- Memonitor kinerja ekonomimakro
- Evaluasi terhadap kondisi ekonomimakro
- Perbandingan internasional
Interaksi yang terjadi
antar anggota masyarakat sebagai pelaku ekonomi dapat menimbulkan berbagai
transaksi dan kegiatan ekonomi. Transaksi ekonomi dilakukan oleh pelaku ekonomi
pada berbagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan arus ekonomi pada berbagai
kegiatan ekonomi yang menhasilkan arus ekonomi dan stok ekonomi. Selain itu
juga akan terjadi beberapa pasar tergantung dari berapa banyaknya pelaku
ekonomi.
Pelaku atau unit-unit
institusi ekonomi suatu negara terdiri dari rumah tangga, lembaga nirlaba,
pemerintah umum, korporasi non-finansial, korporasi finansial. Selain institusi
ekonomi yang beroperasi dalam negeri terdapat institusi ekonomi lain yang
melakukan transaksi ekonomi dengan unit-unit institusi domestic yaitu luar
negeri.
Stok menunjukkan posisi
ekonomi suatu negara dalam hal penguasaan harta dan kewajiban dalam nilai
ekonomi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan arus (flows) dapat terjadi sebagai akibat dari hasil kerja, transformasi,
pertukaran, atau kegiatan transfer sesuatu yang memiliki nilai ekonomi dan
berhubungan dengan harta dan kewajiban. Harta (assets) didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyimpanan sejumlah manfaat dari arus yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi selama suatu periode tertentu. Sedangkan kewajiban (liabilities) dihubungkan dengan kewajiban membayar oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Neraca Terintegrasi Ekonomimakro
Neraca terintegrasi ekonomimakro merupakan berbagai transaksi ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi suatu negara dicatat dan dibukukan dalam suatu set neraca ekonomimakro. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Neraca Produksi, menghasilkan produk domestik bruto (PDB).
- Neraca Distribusi Pendapatan, menghasilkan pendapatan nasional.
- Neraca Redistribusi Pendapatan, menghasilkan pendapatan disposabel.
- Neraca Penggunaan Pendapatan, menghasilkan tabungan.
- Neraca Kapital, mencatat net landing dan net borrowing.
- Neraca Finansial
- Neraca Akhir Tahun, menunjukan stok, harta dan kewajiban unit institusi.
Produk Domestik Bruto
(PDB) adalah output barang jasa yang dihasilkan pelaku ekonomi melalui berbagai
kegiatan ekonomi di suatu negara dicatat dan diolah sehingga menggambarkan
kinerja ekonomimakro suatu negara secara keseluruhan. Output tersebut dicatat
dalam satuan yang sama, yaitu dalam satuan moneter. PDB dibedakan menjadi PDB
produksi (dilihat dari sisi produksi), PDB pengeluaran (dilihat dari sisi
pengeluaran, penggunaan atau permintaan) dan PDB pendapatan (dilihat dari sisi
pendapatan). Sedangkan Produk Domestik Neto (PDN) didefinisikan PDB dikurangi
penyusutan atau konsumsi atas barang modal.
- PDB Produksi = output - konsumsi antara +pajak atas produk - subsidi atas produk
- PDB Pendapatan = upah & gaji (kompensasi pekerja) + surplus usaha bruto + gross mixed income + pajak less subsidi atas produksi dan impor
- PDB Pengeluaran = konsumsi akhir + pembentukan modal + ekspor - impor
- PDN = PDB - konsumsi barang modal (penyusutan)
Pendapatan Nasional merupakan
indikator ekonomimakro lainnya untuk mengukur kinerja ekonomimakro suatu negara.
Tidak hanya mencakup PDB saja, juga mencakup pendapatan properti. Pendapatan
property dapat berupa bunga, dividen, penarikan uang dari usaha informal
rumahtangga, pendapatan investasi yang ditanam pada FDI, serta sewa. Pendapatan
nasional dapat dirinci menjadi Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan
Nasional Neto (PNN).
Pendapatan Disposabel merupakan agregat ekonomimakro selanjutnya, yaitu dengan menambah current transfer yang mengalir ke luar negeri. Termasuk dalam current transfers adalah pengiriman uang dari seorang warga negara yang sudah menjadi residen di luar negeri. Termasuk dalam kasus ini adalah bantuan current transfers dari luar negeri tetapi tidak termasuk capital transfers. Sebaliknya, current transfers oleh warga asing ke luar negeri harus menjadi pengurang bagi pendapatan disposabel nasional. Jika ingin mengetahui pendapatan disposabel nasional neto (PDNN) secara lebih lengkap, maka semua penerimaan dan pengeluaran berupa transfer sosial dalam bentuk barang harus dimasukan. Sehingga menghasilkan adjusted national disposable income atau pendapatan disposabel terkoreksi.
- PNB = PDB + kompensasi pekerja yg diperoleh dr luar negeri + pedapatan properti yg diperoleh dr luar negeri + pajak less subsidi atas produksi diperoleh dari luar negeri - kompensasi pekerja yg mengalir ke luar negeri + pedapatan properti yg mengalir ke luar negeri - pajak tambah subsidi produksi mengalir ke luar negeri
- PNN = PNB - konsumsi barang modal (penyusutan)
Pendapatan Disposabel merupakan agregat ekonomimakro selanjutnya, yaitu dengan menambah current transfer yang mengalir ke luar negeri. Termasuk dalam current transfers adalah pengiriman uang dari seorang warga negara yang sudah menjadi residen di luar negeri. Termasuk dalam kasus ini adalah bantuan current transfers dari luar negeri tetapi tidak termasuk capital transfers. Sebaliknya, current transfers oleh warga asing ke luar negeri harus menjadi pengurang bagi pendapatan disposabel nasional. Jika ingin mengetahui pendapatan disposabel nasional neto (PDNN) secara lebih lengkap, maka semua penerimaan dan pengeluaran berupa transfer sosial dalam bentuk barang harus dimasukan. Sehingga menghasilkan adjusted national disposable income atau pendapatan disposabel terkoreksi.
- PDNN (Pendapatan Disposabel Nasional Neto) = PNN + current transfers yang diterima dr luar negeri - current transfers yang mengalir ke luar negeri.
- Pendapatan Disposabel Bruto Terkoreksi = Pendapatan Disposabel Bruto + Net Current Transfers in Kinds
- Pendapatan Disposabel Neto Terkoreksi = Pendapatan Disposabel Bruto Terkoreksi - Konsumsi Barang Modal (penyusutan).
Teori Ekonomimakro
Teori ekonomimakro
Keynes: agregat supply (AS) akan
digunakan untuk memenuhi agregat demand
(AD) sehingga menghasilkan keseimbangan tingkat pendapatan nasional. Pendapatan
disposable dibelanjakan untuk konsumsi, sisa pendapatan disposable kemudian
disimpan sebagai tabungan dan diinvestasikan baik fisik maupun finansial. Agregat supply (AS) dicerminkan oleh PDB produksi, aggregat demand (AD) dicerminkan oleh PDB pengeluaran, dan pendapatan nasional dicerminkan oleh PDB pendapatan.
Fungsi Konsumsi dengan Autonomous Consumption
Fungsi Konsumsi dengan Autonomous Consumption
Pengeluaran konsumsi masyarakat (C)
adalah pengeluaran konsumsi rumahtangga dan lembaga nirlaba tidak termasuk pengeluaran konsumsi pemerintah (G) dalam model Y = C+G+I+(X-M).
Besarnya porsi pengeluaran konsumsi pendapatan masyarakat ditentukan besarnya propensity to consume masyarakat terhadap pendapatan (disposabel). Jika pendapatan masyarakat semakin besar, maka pengeluaran juga semakin besar. Fungsi konsumsi dengan autonomus consumption artinya ketika masyarakat tidak memiliki pendapatan (pendapatan=0), maka banyaknya pengeluaran konsumsi adalah sebesar intercept a.
C = a + bY
dimana:
C = pengeluaran konsumsi (rumah tangga dan lembaga nirlaba)
Y = pendapatan
a = intercept (autonomous consumption)
b = koefisien fungsi
Marginal Propensity to Consume (MPC)
adalah rasio besarnya tambahan atau peningkatan pengeluaran konsumsi dengan tambahnya atau peningkatan pendapatan masyarakat (MPC = ΔC/ΔY). Besarnya MPC antara 0 - 1. Jika misalnya MPC adalah 0,8, artinya 80% dari peningkatan pendapatan digunakan untuk tambahan pengeluaran konsumsi, 20% digunakan untuk tambahan tabungan.
Marginal Propensity to Save (MPS)
MPS didefinisikan sebagai rasio besarnya peningkatan tabungan dengan tambahan peningkatan pendapatan masyarakat (MPC = ΔS/ΔY).
dari PDB produksi atau aggregat supply (AS), diketahui bahwa:
Y = C + S
ΔY = ΔC + ΔS
(ΔY/ΔY) = (ΔC/ΔY) + (ΔS/ΔY)
1 = MPC + MPS
maka MPS adalah MPS = 1 - MPC
Besarnya porsi pengeluaran konsumsi pendapatan masyarakat ditentukan besarnya propensity to consume masyarakat terhadap pendapatan (disposabel). Jika pendapatan masyarakat semakin besar, maka pengeluaran juga semakin besar. Fungsi konsumsi dengan autonomus consumption artinya ketika masyarakat tidak memiliki pendapatan (pendapatan=0), maka banyaknya pengeluaran konsumsi adalah sebesar intercept a.
C = a + bY
dimana:
C = pengeluaran konsumsi (rumah tangga dan lembaga nirlaba)
Y = pendapatan
a = intercept (autonomous consumption)
b = koefisien fungsi
Marginal Propensity to Consume (MPC)
adalah rasio besarnya tambahan atau peningkatan pengeluaran konsumsi dengan tambahnya atau peningkatan pendapatan masyarakat (MPC = ΔC/ΔY). Besarnya MPC antara 0 - 1. Jika misalnya MPC adalah 0,8, artinya 80% dari peningkatan pendapatan digunakan untuk tambahan pengeluaran konsumsi, 20% digunakan untuk tambahan tabungan.
Marginal Propensity to Save (MPS)
MPS didefinisikan sebagai rasio besarnya peningkatan tabungan dengan tambahan peningkatan pendapatan masyarakat (MPC = ΔS/ΔY).
dari PDB produksi atau aggregat supply (AS), diketahui bahwa:
Y = C + S
ΔY = ΔC + ΔS
(ΔY/ΔY) = (ΔC/ΔY) + (ΔS/ΔY)
1 = MPC + MPS
maka MPS adalah MPS = 1 - MPC
Hipotesis pendapatan
absolut menyatakan bahwa pada jangka pendek, konsumsi masyarakat ditentukan
secara pendapatan absolut, konsumsi akan meningkat jika pendapatan meningkat,
tetapi besarnya peningkatan konsumsi tidak sama dengan peningkatan pendapatan.
Investasi dibedakan
menjadi autonomous dan induced. Autonomous investment adalah investasi yang tidak berubah walau
pendapatan nasional berubah. Induced
investment adalah investasi yang dipengaruhi pendapatan nasional.