Download Kumpulan Soal Ujian CPNS Terbaru

Download Kumpulan Soal Ujian CPNS Terbaru - Tes seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil terdiri dari TKD (Tes kompetensi dasar) dan TKB (Tes kompetensi Bidang).
Tahapan seleksinya dimulai dari TKD. Jika bisa memenuhi nilai batas kelulusan (Passing Grade) yang ditetapkan berdasarkan formasi, kemudian lanjut untuk seleksi TKB.
Untuk beberapa tahun terakhir, tes seleksi CPNS menggunakan sistem Computer Assisted Test, atau tes yang berbasis komputer.



Bagi Anda yang ingin mendaftar CPNS, tentunya harus mempersiapkan latihan soal ujian CPNS.  Karena untuk lolos menjadi CPNS tidaklah mudah, harus bersaing dengan ribuan bahkan puluhan ribu peserta lainnya. Cara menghadapinya agar bisa lolos menjadi CPNS tidak lain dengan berusaha berlatih soal-soal latihan CPNS, berdoa, dan tawakal.

Untuk membantu Anda yang ingin mulai mempersiapkan diri menghadapi tes CPNS, berikut rincian kisi-kisi materi tes TKD dan contoh soal serta kunci jawaban yang dapat di-download dengan gratis.
Tes TKD sendiri ada dua jenis yaitu:



TES WAWASAN KEBANGSAAN

1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. NKRI, meliputi

  • Sistem Tata Negara, baik pusat maupun daerah.
  • Sejarah Nasional Indonesia
  • Peranan Indonesia dalam tatanan regional dan dunia
  • Kemampuan Bahasa Indonesia secara baik dan benar



TES INTELEGENSI UMUM

1. Tes Kemampuan Verbal, meliputi:
  • Tes Sinonim (persamaan kata)
  • Tes Antonim (lawan kata)
2. Tes Kemampuan Numerik, meliputi:
  • Tes Aritmetik (hitungan)
  • Tes Seri Angka dan Tes Seri Huruf
  • Tes Logika Angka
3. Tes Berpikir Logis
4. Tes Berpikir Analitis

Download : soal tes ujian cpns 2



Semoga beberapa soal latihan CPNS bisa dipelajari dengan baik dan bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari Download Kumpulan Soal Ujian CPNS Terbaru. Jika memang dirasa bermanfaat bisa dibagikan ke orang lain atau share online di sosial media. Terima kasih,
Selengkapnya Tentang Download Kumpulan Soal Ujian CPNS Terbaru

Sistem Ekskresi Pada Manusia





Sistem Ekskresi Pada Manusia - Ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda yang tidak berguna lainnya. Setiap makhluk hidup, baik yang bersel satu maupun yang kompleks seperti manusia juga terjadi ekskresi. Selain itu ada juga istilah Defekasi dan Sekresi.

Defekasi adalah pengeluaran zat sisa pencernaan berupa feses/tinja melalui anus.
Sekresi adalah pengeluaran getah yang bisa digunakan dan bermanfaat bagi tubuh seperti enzim dan hormon melalui sel atau kelenjar.

Ekskresi pada manusia sendiri merupakan pengeluaran zat sisa metabolisme berupa zat cair atau gas. Zat tersebut berupa urin pada ginjal, keringat pada kulit, Karbondioksida/CO² pada paru-paru, empedu pada hati. Zat-zat tersebut harus dikeluarkan agar tidak mengganggu sistem tubuh yang lain bahkan dapat meracuni tubuh. 


Berikut masing-masing organ ekskresi pada manusia.




1. GINJAL

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’. 

Fungsi ginjal: 
  • Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
  • Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
  • Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
  • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.

Bagian-bagian ginjal: 
  1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
  2. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
  3. Pelvis(rongga ginjal), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

Proses pembentukan urine : 

Filtrasi(penyaringan): Darah dari aorta menuju glomerulus protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea.
Reabsorbsi(penyerapan kembali): tubulus kontortus proksimal menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino dari urin primer. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea.
Augmentasi(pengeluaran zat):  tubulus kontortus distal melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya.
Dilanjutkan ke  tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh. 
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal) 
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorbsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat). 

Zat-zat yang terkandung dalam urin: 
  • Air. Kurang lebih 95%.
  • Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
  • Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
  • Garam.
  • Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.

Faktor yang memengaruhi jumlah urine: 
  • Jumlah air yang diminum.
  • Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
  • Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
  • Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
  • Stimulus atau saraf.

Penyakit dan Gangguan pada Ginjal:
  1. Albuminuria, urin masih mengandung protein(albumin) yang disebabkan kerusakan pada glomerulus.
  2. Diabetes insipidus, penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
  3. Diabetes melitus, terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
  4. Nefritis, gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.




2. KULIT

Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral. 

Fungsi kulit: 
  • Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
  • Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
  • Mengatur suhu badan.
  • Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  • Sebagai indra peraba.

Bagian-bagian kulit:

1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu: 
a. Lapisan tanduk/stratum korneum, lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi , tersusun dari sel-sel hidup dan terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar keringat dan ujung saraf.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan. 

Proses pembentukan keringat:
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

Faktor-faktor pemicu keringat: 
  • Peningkatan aktifitas tubuh
  • peningkatan suhu lingkungan
  • guncangan emosi
  • saraf

Penyakit dan Gangguan pada Kulit:
  • Jerawat,  merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
  • Scabies atau kudis,  merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).




3. PARU-PARU

Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air. 

Fungsi paru-paru: 
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. 

Gangguan pada paru-paru: 
  • Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
  • Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
  • Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.




4. HATI

Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. 

Fungsi hati: 
  • Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
  • Menetralkan racun.
  • Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
  • Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
  • Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
  • Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
  • Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).
Gangguan pada hati: 
  • Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
  • Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
  • Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.

Sekian materi Sistem ekskresi pada manusia yang saya pos. Semoga bermanfaat. terima kasih

Selengkapnya Tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia

Tips Sukses Menghadapi UN(Ujian Nasional) SD SMP SMA





    
Tips Sukses Menghadapi UN(Ujian Nasional) SD SMP SMA - Pasti yang cari judul seperti ini adalah teman-teman pelajar kelas VI, IX dan XII yang tentunya sedang mempersiapkan Ujian Nasional. Apalagi tingkat kesulitan dari UN sendiri semakin lama semakin tinggi. Serta proses pelaksanaan UN yang dilaksanakan dengan cukup ketat, seperti disediakan 20 paket soal dan cctv setiap ruang.
Apa yang kamu pikirkan jika pelaksanaannya memang benar-benar seperti itu? Jadi pasrah atau tambah Semangat?
Kamu yang "benar-benar" pelajar, seharusnya tertantang dan mempunyai motivasi untuk meraih prestasi terbaik. Coba bayangkan, belajar 6 atau 3 tahun pasti mengeluarkan banyak tenaga, pikiran, waktu dan biaya. Tapi apa yang didapat dan bisa diberikan bagi sekolah dan orangtua? UN ini bisa menjadi kesempatan terakhir untuk menunjukkan kemampuanmu selama belajar dan memberikan kebanggaan bagi orangtua dan sekolah.

Oke daripada lama-lama basa-basi mari kita lihat bagaimana tips sukses menghadapi ujian nasional.
Disini akan saya bagi jadi dua tahap:
  1. Sebelum UN (Persiapan jangka panjang)
  2. Hari H UN (Persiapan waktu UN)


SEBELUM UN

1. Hilangkan Semua Hal yang Meracuni Pikiran
Kira-kira maksudnya apa ya? Jadi begini, untuk bisa sukses menghadapi UN kita juga harus punya semangat untuk memperjuangkannya. Kalau dari awal kita punya pikiran aneh-aneh seperti: bakalan ada soal bocor, waktu UN bisa nyontek atau hasil UN tidak pengaruhi kelulusan dll. Ya sudah mending langsung keluarkan saja tab posting ini dari browsernya. 
Passion belajar, keikhlasan berdoa, dan faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan UN berawal dari niat dan semangat yang baik!


2. Belajar Jauh Hari Sebelum UN
Kalau misalnya UN biasanya dilaksanakan April/Mei (Semester 2). Maka dari semester 1 sebaiknya kamu sudah menyiapkan bahan-bahan belajar UN. Baik membeli buku-buku materi dan latihan UN, ikut bimbingan belajar/les, belajar kelompok/tutor sebaya.


3. Buat Jadwal Rutin Belajar

Sudah punya niat tapi tidak terlaksana sesuai dengan rencana sering terjadi. Jadi untuk mengingatkan bisa buat jadwal agar bisa rutin belajar dan latihan. Ingat Bisa karena biasa.


4. Evaluasi Hasil Try Out
Sebelum UN pasti dilaksanakan Try Out atau uji coba ujian nasional yang diadakan sekolah ataupun dinas pendidikan kabupaten. Dari tingkat kesulitan saat mengerjakan try out sampai hasil try out keluar bisa dijadikan acuan dalam memperbaiki kemampuan mengerjakan UN.


5. Jaga Kesehatan
Jangan sampai pada waktu yang dinantikan malah pada kondisi yang tidak fit. Rutin berolahraga, makan makanan yang sehat dan banyak minum air putih merupakan beberapa caranya. Olahraga tidak harus yang berat. Jogging/lari kecil tiap minggu juga bisa.


6. Rajin Beribadah dan Berdoa
Usaha tanpa doa sama juga sombong, dan menjauhkan kita dari keberuntungan. Semua usaha yang sudah dilakukan tidak akan berarti jika tanpa dibarengi doa. 
Minta untuk saling mendoakan kepada sesama teman agar mendapat kelancaran dan kemudahan dalam mengerjakan UN serta kesuksesan dalam mendapat hasilnya.



HARI H UN

1. Hari H UN? Santai saja
Kenapa begitu? Salah satu kesalahan kecil tetapi bisa berakbat fatal, adalah terlalu tegang jika sadar bahwa "Hari ini UN?". Kalau sudah seperti itu biasanya kehilangan percaya diri yang mengakibatkan hilang konsentrasi dan nge-blank dalam mengerjakan UN. Atau bisa jadi karena hari sebelumnya belajar terlalu larut, sehingga paginya malah tidak semangat dalam mengerjakan UN.
Santai yang dimaksud bukan berarti menyepelekan ujian. Melainkan sikap tenang dan percaya bahwa usaha maksimal yang sudah dilakukan pasti akan membuahkan hasil yang manis.


2. Persiapkan Peralatan yang Diperlukan

Bangun pagi atau hari sebelumnya, persiapkan pensil 2b, penghapus, penggaris, bolpoin, kartu ujian dan barang lain yang sekiranya perlu. Ini perlu, sehingga tidak akan terburu-buru yang bisa menurunkan mental dalam menghadapi Ujian Nasional.


3. Mohon Doa Restu
Sebelum berangkat, mintalah doa restu kepada orangtua. Begitu juga di sekolah minta doa kepada guru dan saling mendoakan sesama teman.


4. Awali dan Akhiri dengan Doa
Ketika masuk ke ruang ujian dan duduk, mulailah berdoa dengan tulus dan penuh keikhlasan agar diberikan kemudahan, kelancaran, keberuntungan, ketelitian dalam mengerjakan soal UN. Setelah selesai mengerjakan, akhiri dengan berdoa agar mendapat kesuksesan dalam mendapatkan hasilnya.


5. LJK, Soal, Jawaban
Ketika lembar jawab komputer(LJK), atau soal barcode yang satu paket dengan LJK dibagikan, periksa terlebih dahulu apakah ada cacat pada LJK maupun soal. Jika ada yang kira-kira tidak layak, bisa ditanyakan kepada pengawas untuk minta ganti. Jika sudah benar, isi identitas dengan hati-hati sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan. Setelah selesai mengisi identitas, cek lagi, siapa tahu ada kesalahan yang tidak kamu ketahui.

Untuk soal yang sudah dibagikan, kerjakan yang menurut kamu mudah terlebih dahulu. Dalam waktu 2 jam(120 menit), jika ada 40 atau 50 soal, maka setiap soal rata-rata hanya ada waktu kurang dari 3 menit. Sia-sia jika kamu membuang banyak waktu hanya untuk satu soal yang belum tentu jawabannya benar. 

Jika ada pilihan jawaban yang membingungkan, eliminasi jawaban yang menurut kamu tidak mungkin/ tidak logis. Coret saja pada soalnya, sehingga tersisa jawaban lain. Itu tips untuk memperbesar peluang mendapat jawaban benar jika bingung memilih. 

Selain itu sebelum mengumpulkan LJK, jangan sampai ada yang masih kosong. Usahakan isi semua, walaupun jawabannya dikira-kira. Karena tidak ada salahnya mencoba keberuntungan, selain itu UN juga tidak ada nilai minus(-) jika salah. Sehingga tidak akan rugi.




Begitulah beberapa Tips Sukses Menghadapi UN(Ujian Nasional) SD SMP SMA. Semoga bermanfaat bagi kamu yang mencarinya. Sebenarnya saya juga salah satu peserta Ujian Nasional 2015 SMA. Mari kita saling mendoakan agar sukses bersama. Saya doakan semoga yang membaca posting ini juga mendapat keberhasilan dalam menghadapi Ujian Nasional. Amin.

Bila bermanfaat silakan di-like awal page, serta boleh dibagikan dengan menyertakan link sumbernya. Terima kasih.
Selengkapnya Tentang Tips Sukses Menghadapi UN(Ujian Nasional) SD SMP SMA

Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar




Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar - Bagi teman-teman yang butuh contoh makalah tentang bahaya narkoba bagi remaja dan pelajar. Berikut saya akan bagikan contohnya.
Keterangan:
(*) : Mohon edit bagian tersebut agar bisa disesuaikan dengan kondisinya.





KATA PENGANTAR 

       Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA, sehingga penulis penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar.  Makalah ini penulis susun berdasarkan tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia”. Makalah ini bersisi tentang pengertian, macam-macam, dan bahaya Narkoba. Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan memberi informasi kepada para remaja tentang bahaya Narkoba. 
       Dalam pembuatannya penulis mendapat banyak bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah, yang selalu dan senantiasa melimpahkan rahmat karunia-Nya. Karena jika tidak, penulis tidak akan mungkin bisa menyelesaikan  karya tulis ilmiah ini.
4. Dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan materi, sehingga penulis memiliki tambahan bahan dalam penulisan makalah.
5. Kedua orang tua penulis, teman,  dan orang lain yang bersangkutan, sehingga penulis mendapat semangat, dorongan dan doa, untuk menyelesaikan tulisan ini.
       Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya para remaja dan pelajar. Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.


Penulis,



DAFTAR ISI (*)
KATA PENGANTAR....................
DAFTAR ISI....................
BAB I PENDAHULUAN....................
A. Latar Belakang....................
B. Tujuan....................
C. Rumusan Masalah....................
BAB II PEMBAHASAN....................
A. Pengertian Narkoba....................
B. Macam – Macam Narkoba....................
C. Faktor yang Mendorong....................
D. Bahaya Narkoba....................
E. Penyelesaian atau Solusi....................
BAB III PENUTUP....................
A. Kesimpulan....................
B. Saran....................
DAFTAR PUSTAKA....................



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
   Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama. 
       Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”. 
      Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bhs. Indonesia, penulis menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba. 

B. Tujuan
       Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujuan:
1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya
2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis narkoba
3. tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia

C. Rumusan Masalah
       penulis membuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan-pertayaan yang timbul dari benak penulis, diantaranya:
1. Apa pengertian Narkoba?
2. Ada berapa macam Narkoba?
3. Apa bahaya Narkoba?
4. Bagaimana mengatasinya?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba
      Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama. 

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:
         Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”. 
      Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. 
      Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan” 

     Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan. '
        Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 


B. Macam – Macam Narkoba 

1. Morfin
        Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan. 
2. Codeina
         Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan. 
3. Heroin (putaw)
       Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir – akhir ini. Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik. 
4. Methadon
       Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT.
5. Demerol
      Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.
6. Candu
       Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

C. Faktor yang Mendorong
  1. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal. 
  2. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja antara lain: 

1) Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya
2) Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat. 
3) Perubahan teknologi yang cepat. 
4) Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq) 
5) Meningkatnya waktu menganggur. 
6) Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya. 
7) Menjadi manusia untuk orang lain. 

D. Bahaya Narkoba
a. Menurut Efeknya
      Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD .
        Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu 
      Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw 
        Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw 

"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian".

b. Menurut Jenisnya
Opioid:
  • depresi berat 
  • apatis 
  • rasa lelah berlebihan 
  • malas bergerak 
  • banyak tidur 
  • gugup 
  • gelisah 
  • selalu merasa curiga 
  • denyut jantung bertambah cepat 
  • rasa gembira berlebihan 
  • banyak bicara namun cadel 
  • rasa harga diri meningkat 
  • kejang-kejang 
  • pupil mata mengecil 
  • tekanan darah meningkat 
  • berkeringat dingin 
  • mual hingga muntah 
  • luka pada sekat rongga hidung 
  • kehilangan nafsu makan 
  • turunnya berat badan

Kokain:
  • denyut jantung bertambah cepat 
  • gelisah 
  • rasa gembira berlebihan 
  • rasa harga diri meningkat 
  • banyak bicara 
  • kejang-kejang 
  • pupil mata melebar 
  • berkeringat dingin 
  • mual hingga muntah 
  • mudah berkelahi 
  • pendarahan pada otak 
  • penyumbatan pembuluh darah 
  • pergerakan mata tidak terkendali 
  • kekakuan otot leher

Ganja:
  • mata sembab 
  • kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair 
  • sering melamun 
  • pendengaran terganggu 
  • selalu tertawa 
  • terkadang cepat marah 
  • tidak bergairah 
  • gelisah 
  • dehidrasi 
  • tulang gigi keropos 
  • liver 
  • saraf otak dan saraf mata rusak 
  • skizofrenia

Ectasy:
  • enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, 
  • berkeringat 
  • sulit tidur 
  • kerusakan saraf otak 
  • dehidrasi 
  • gangguan liver 
  • tulang dan gigi keropos 
  • tidak nafsu makan 
  • saraf mata rusak

Shabu-shabu: 
  • enerjik 
  • paranoid 
  • sulit tidur 
  • sulit berfikir 
  • kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas 
  • banyak bicara 
  • denyut jantung bertambah cepat 
  • pendarahan otak 
  • shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

Benzodiazepin: 
  • berjalan sempoyongan 
  • wajah kemerahan 
  • banyak bicara tapi cadel 
  • mudah marah 
  • konsentrasi terganggu 
  • kerusakan organ-organ tubuh terutama otak 


Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:
a. Remaja
     Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. 
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. 
     Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. 

b. Pelajar
       Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. 
      Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. 

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.

E. Penyelesaian atau Solusi
     Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga. 
2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. 
3. Tersier
yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
       Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa:
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis 

B. Saran
      Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam narkoba dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam narkoba dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.




DAFTAR PUSTAKA(*)

Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi Kesehatan. Jakarta: PSKM FKK UMJ. 
Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali. 
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Nuradika Pradana Reeza, 2015. Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar. http://jogoyitnan-free.blogspot.com/2015/01/makalah-bahaya-narkoba-bagi-remaja-dan.html (Diakses 16 januari 2015)
Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA.



Sekian makalah tentang bahaya narkoba bagi remaja dan pelajar. Silakan makalah tersebut dijadikan acuan dalam penulisan makalah yang akan Anda buat. Semoga bermanfaat. Terima kasih.


Selengkapnya Tentang Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar

Contoh Pidato Sesorah Basa Jawa Pahargyan, Siraman dan Midodareni






Bagi teman-teman kelas XII baik untuk mencari materi maupun untuk persiapan ujian praktek, yang butuh contoh pidato basa jawa pernikahan jawa atau sesorah kang magepokan karo adat mantu ana ing jawa. Disini saya akan berbagi Contoh Pidato Sesorah Basa Jawa Pahargyan, Siraman dan Midodareni
Ada beberapa jenis sesorah yang disesuaikan dengan urutannya, yaitu:
  1. Atur nalika Ndhodhog kori(nembung) lan panampane.
  2. Atur pasrah paningset lan panampane.
  3. Atur pasrah banyu siraman lan panampane.
  4. Atur pasrah penganten lanang nalika acara midodari lan panampane.
  5. Atur pamitan midodari lan waluyane
  6. Atur pasrah penganten lanang nalika arep ijab lan panampane.
  7. Atur pasrah penganten lanang nalika arep majemuk(temu) lan panampane.
  8. Atur pasrah penganten sarimbit nalika ngundhuh mantu(sepasarahn) lan panampane.
  9. Atur pambagyaharja ana ing adicara siraman, midodaren, majemuk utawa ing pahargyan.
Disini akan saya berikan contoh sesorah Pahargyan, Siraman dan Midodareni.



PAHARGYAN PENGANTEN


Assalamu’alaikun Wr.Wb
Alhamdulillahirabbil’alamiin, washolaatu wassa laama’ala asysyrofil ambiyaaki wal mursaliin, wa’ala aalihi wa askhaabihi ajma’in. Ama ba’du.
Nuwun!

Panjenenganipun ingkang satuhu kinabekten, para sesepuh dalah pinisepuh ingkang anggung mastuti dhumateng pepoyaning kautamen.
Para pangemban pangembating praja satriyaning negari, ingkang kinarya pangayomaning para kawula dasih ingkang pantes sinudarrsana.
Sumawana sanggyaning para rawuh kakung miwah putri, ingkang dahat kinurmatan.
Langkung rumiyin ngengeti kula sadaya titah sawantah ingkang pinurba kawasesa dening Gusti ingkang Maha Kuwasa, pramila sumangga angunjukaken puja-puji syukur dhumateng panjenenganipun ingkang sampun kapareng ngrentahaken rahmat lan hidayah-Ipun miwah kawilujengan saha kalodhangan saengga kula sadaya saged anjenengi ing ratri/siang menika kanthi winantu ing suka basuki lumintua ing salami-laminipun. Amin.
Salajengipun saestu linepatna ing deduka, tinebihna ing tulak sarik, dene kula kumantun lumaraping atur saengga ngirangi kamardikan panjenengan sadaya ingkang nedheng eca wawan pangandikan.
Nuwun, inggih awrat mundhi panyuwunipun adhi kula pun Drs. Harjuna Sasrabahu sekalian, lumantar sedherek Panata Laksita supados paring sabta tamanutawa ular-ular risang penganten sarimbit. Pancenipun awrat amargi dereng drajatkula supados ngaturi ular-ular menika.
Suka wawasan prayoginipun bebrayan utawi ambyurr ing samodraning bebrayan agung jer senadyan kula ing prekawis panggulawentah saestu kantun kalitan nakmas penganten kekalih, ananging prekawis pangalaman kula langkung sepuh sarta langkung rumiyin anggenipun bebrayan, mesthiniipun langkung kathah pengalaman sarta seserapanipun prekawis meniika.
Panjenenganipun para pepundhen, para sesepuh, pinisepuh menapa dene panjenenganipun para tamu kakung sumawana putri ingkang luhuring budi, keparenga sami paring pangestu dhumateng kula, supados saged dumugining sedya anggen kula amakili panjenengans adaya, suka wawasan tumrap theg kliweranipun ngambah bebrayan agung menika.

Anakmas temanten kekalih ingkang manggih bagya mulya.
Gegaran tumrap gesang bebrayan menika kedah nindakaken Ma lima, inggih menika saking tembung mlumah, mengkurep, modot, mlebu, lan metu.
Saderengipun kula njlentrehaken, sasampuna panjenengan sampun sami gumujeng sarta kagungan penggalihan bilih tembung-tembung kasebut mengku teges lekoh utawa saru.
Mlumah menika werdinipun nglumahaken tangan, tegesipun remen makarya utawi nyambut damel, minangka lantaran nyenyadhong dhateng Gusti Allah SWT dhawahing rezeki saking panjengan-Ipun.
Sadamel-damelipun dipun tlattosi satemah  ing samangkenipun nggadhahi kesagedan ing satunggaling prekawis, dados nyambut damel menapa kemawon sageda sampun ngantos gontas-gantos pedamelan , ananging salah satunggal dipun antepi sarta dipun udi/dipun redi ingkang saestu.
Mengkurep , tiyang gesang ing alam donya menika remena dhateng weweh utawi tetulung dhateng tiyang sanes, lan suthik pikantuk pangalembana. Kanthi mekaten menawi weweh utawi damel kesaenan dhateng tiyang sanes kaumpamekaken nyimpen sekar ing lemantun wesi, kuncinipun lemantun wau tiyang sanes ingkang bekta sarta bikak, sampun ngantos awkipun piyambak  ingkang mbikak. Menawi ingkang mbikak lemantun (kesaenan) wau tiyang sanes makaten  gandanipin nggambar arum boten badhe ical-ical.
Modod , menika tegesipun sami kaliyan mulur werdinipun tiyang gesang ing alam donya menika kedah tansah mulur utawi kreatif nalaripun manut kemajenganing jaman. Samenika jaman globalisasi, tegesipun jagad ingkang wiyar menika wates-watesipun sampun ical, temahan tiyang sadonya menika saged pados panggesangan ing pundi papan. Kanthi mekaten gesang ing samangke tansaya awrat sesanggenipun, amargi sami lomba kaliyan warga negari manca, boten namung kaliyan warga sanagari. Pramila supados saged gesang ingkang remen kedah jembar wawasanipun satemah gadhah pambudi daya kreatif.
Mlebu, tegesipun saget nampi kemajengan, sedaya ilmu saha ketrampilan, kesagedan menapa kemawon ingkang loyogipun dhateng kesaenan kedah dipuntampi kanthi lila legawaning manah. Upami satunggaling pawongan ingkang pakaryanipun dados pradangga mangka wekdal samangke sampun awis-awis sanget tiyang kagungan kersa utawi gadhah damel sami nggelar gangsa, pramila pawongan mau kedah kupiya pados padamelan sanes minangka sagaking gesang, ugi saged nampi saha purun boten purun nampi kemajengan seni campur sari inggih menika nggabungaken gangsa kaliyan pirantos musik elektronik lsp.
Metu, werdinipun sedaya kesagedan, ngelmi saha ketrampilan ingkan dipungadhahi kedah dipuntindakaken kepara dipuntularaken tiyang sanes. Jer nularaken ngelmi menika ngamal ingkang sae sanget lan pikantukipun lelintu ganjaran sadangunipun ngelmi ingkang dipuntularaken.
Sampun ngantos wegah utawi gadhah ngelmi nanging boten kaamalaken kados ungel-ungelan jarik lawas ing sampiran”, tegesipun ngelminipun muspra boten dipun ginakaken menapa malih dipun tular-tularaken.

Mekaten, atur wawasan ingkang saged kula aturaken mugiia wonten mupangatipun, menawi mekaten menika inggih awit peparingipun Pangeran ingkang amurba amisesa, ananging menawi kathah tuna dungkap menika inggih awit saking cubluk lan cupeting ppemanggih kula.
Wasana jenang sela wader kali sesonderan , apuranta yen wonten lepat kawula.
Akhirulkalam, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.




SIRAMAN

Katuran dumateng Bapa dalah biyung kinasih lenggah ing damper ingkang sampun katata kanti laksana. Bapa lenggah ing sakiwa tengening penganten. Sakderengipun jinamas ing warih, risang bagus/Ni mas Calon temanten putra/putri ing ngarsanipun Bapa dalah biyung kinasih nyuwun idi pangestu dalah nyuwun agunging pangaksama mring ingkang rama miwah biyung kinasih. Awit calon temanten putra/putri badhe lumebet ing bebrayan enggal. Tangkeping asta sarwa sumembah ing pepedaning ingkang rama dalah biyung, Calon temanten putri hangaturaken : Rama dalah biyung kinasih, kula ngaturaken sungkem pangabekti saha nyuwun agunging pangaksama sedaya kalepatan kula, sarta nyuwun tambahing pandonga pangestu anggen kula badhe dhaup palakrama kaliyan ………………….. Ngger,  putraku/putriku, dak tampa pangabektimu. Wis dadi kewajiban wong tuwa loro manggulo wentah kowe yo ngger putraku/putriku, Yen ono nakale lan wangkaling anak iku wis lumrah. Ora ono kaluputan sing kok sandang, kalamun lego lilo aku lan ibumu paring pangapuro. Dak paringi pangestu anggonmu arep jejodoan, tak dongakno  mring Gusti kang Mahakuwasa mugo-mugo bgyo mulyo uripmu sempulur nganti sak lawase. Sanadyano mboten namung meniko ingkang putra/putri sumungkem ing pepadanira ingkang rama dalah biyung. Nanging raosing penggalih ingkang rama dalah biyung satuhu beda.  Tatkala sinembah pepadane, kadya sinendhal mayang bathine. Trenyuh jroning wardaya. Trenyuhing nala ingkang datan sinayudan, satemah rama dalah biyung kuwawa ngampah tumetesing waspa. Luh marawayan, tumetes tinampi kanthi lumahing asta mring kang putra. Minangka pratandha tumuruning nugraha, bilih ingkang rama dalah biyung ingkang sampun paring idi palilah, miwah pangestu dhumateng kang putra hanggenira arsa dhaup palakrama. Paripurna ngabekti ing pepadanira ingkang rama kakung dalah biyung kinasih, Kang Putra calon temanten mring ingkang rama dalah biyung lumampah tumuju sasana jamas pasiraman. Amrih samekta miwah gangsar samudayanipun, keparenga kula aturi uninga bilih ingkang badhe paring jamas pasiraman samangke inggih menika, para pepundhen, para pini sepuh, pitu cacahipun. Pinilih gunggung pitu amrih risang calon pinanganten putra/putri tansah pikantuh pitulungan, kinasih ing sasama, cinaket mring Gusti. Para pepundhen dalah pinisepuh ingkang kula aturaken kala wau inggih menika : 
1.  Rama ………….. 
2.  Biyung ………… 
3.  Eyang ………… 
Keparenga dumateng para pepundhen, para pinisepuh kasuwun pangestunipun paring jamas pasiraman dhumateng risang calon pinananganten putra/putri. Ingkang sepindhah paring jamas pasiraman nun inggih Rama kakung ……………… kanthi kebak ing pangati-ati, sarwa sarwi binarung donga suci lumebering toya waradung saranduning sarira risang bagus/ahayu. Ancles kadya siniram tirta sawindu, mahanani, ayem,temtrem sajroning nala. Ing kaping kalehipun, kasuwun ibu biyung kinasih paring pangestu sesuci, age-age marepegi ingkang putra/putri. Kebak ing sutresna, jinamas ing warih risang calon pianganten putra/putri. Waradin ing sarira saking pucuking rikma dumugi samparaning rissang bagus/ahayu. Salajengipun keparenga ingkang Eyang, nun inggih Eyang …………………………… paring pangestu dhumateng wayah, kanthi pangestu suci dhiri karana paring jamas pasiraman toya suci perwita adi. Ketang tresnaning eyang marang wayah, sakderengipun angguyur toya paring puji pandonga rahayu. Kanthi pinaringan toya perwita sari mugiya calon pinanganten putra/putri hayem, tentrem, kadya pinaringan pangayoman risang bagus/ahayu mring ingkang eyang dupi pinaringan pamuji donga miwah siniram ing warih suci. Katuran dumateng……. Mugi risang bagus/ahayu saged kasawaban mring kawegigan miwah kawicaksanan. Satemah ing tembe saged kasil ing babagan pakaryan.Katuran dumateng ibu……….. paring jamas pasiraman, mugi Calon pinanganten putra/putri sageta nderekaken sun tuladanaipun ibu….. Keparenga ibu……….. mugi calon pinanganten saged nulad mring ibu…………… Ingkang pungkasan kasuwun dumateng ibu ………………….. paring idi pangestu dalah  paring jamas pasiraman, mugya pinanganten putri saged handerekaken hambangun kulawarga ingkang bagya mulya. Jangkep pitu cacahe para pepundhen paring jamas pasiraman. Mugi-mugi suci lahir lan bathine risang bagus/ahayu satemah madhep mantep anggenipun calon pinanganten ing dinten benjang badhe nglampahi upacara suci sarta sakral agung inggih punika adicara palakrama. Mawantu-wantu Bapak/Ibu ………… ngaturaken agunging panuwun ingkang tanpa pepindhan, Muhung Gusti Kang Maha mirah ingkang badhe males luhuring budi panjenengan sadaya. Amin. SESUCI MECAH KEDHI Saklajengipun Bapak ………….. paring toya sesuci ingkang mijil saking telengih kendhi pratala. Kendhi wus ngarani wadhah, pratala ateges lemah. Ilining toya boten pedhot mratandahani. Sempulur ing karahayon, sempulur anggenipun kagungan kersa, sempulur ing sandang, boga, donya brana. Kanthi sesucen menika, mugi-mugi risang bagus/ahayu anggenipun badhe ngayahi wajib, kalis ing godha rencana, kalis ing sambikala, hamung rahayu kang bakal tinemu. PANGKAS RIKMA Titi laksana salajengipun nun inggih Bpk ………. arsa mangkas rikmane ingkang putra/putri. ”Niat ingsun ngethok rikmamu angger putraku/nduk putriku, muga-muga dadiya pratandha sempuluring tuwuhmu, wilujeng, rahayu, wiwit saiki putra/putriku wis dewasa uwal saka pangkoning rama lan ibu” Pangkasan rikma winadhah ing bokor, tinampi dening ingkang ibu. Mugi risang putra/ahayu nyembadani kekudanganipun ingkang rama miwah ibu kadidene sasmita pangkas rikma nun inggih wiwit samenika risang bagus/ahayu samekta bawa priangga kalamun sampun kulawarga mangun gesang tembayatan kaliyan ingkang garwa, PONDHONGAN Rama kakung tumindak bopong pungkasan, ingkang paring sasmita hambok bilih  ing dinten menika rama kakung saged mbopong putra/putrinipun ingkang pungkasan. ”Niat ingsun mbopong putra/putriku, iki dadiya bopong kang pungkasan, sabanjure putra/putriku bisa bawa  priyangga urip tembayatan karo garwamu, kacukupan ing sandhang boga, bisaa nemu mulya lan raharja ”. NANEM RIKMA ”Niat ingsun nanem rikmane putra/putriku, kabeh lelakon kang kepungkur wis kapendhem, hamung thukula kabecikan tumraping bebrayan, rahayu, widada, nir ing sambi kala ”. DULANG PUNGKASAN ”Niat ingsun ndulang putra/putriku, pamujiku dulangan iki dadiya dulangan kang pungkasan. Ing sabanjure putra/putriku bisaa madeg ing pribadine dewe, nampa kanugrahaning Gusti, dadiya pangayoming sasama, sempulur ing salawase, widada, nir ing sambikala SADE DHAWET Kawuryan Bpk/Ibu ……… sampun miyos saking panti. Ibu ………. ngindhit wakul minangka wadhahing arta asiling sade dhawet. Dene ingkang garwa nenggih Bapak ………. ngasta songsong, kang wus sawega paring pepayung mring kang garwa. Ateges dadi wong tinitah kakung mono kudu bisa paring pengayoman mring ingkang garwa amrih ingkang tinitah wadon ayem, tentrem, kalis saking was sumelang . Sarwa-sarwi Ibu ……… mundhut dhawet, dhawet kaaturaken Bapak …………….. ” Bapakne, piye rasane ? ” ” Enak tenan , Bune ” Rame anggenaira antri samya mundhut dhawet,  dadya pratandha kalamun ing dinten benjing, rawuhipun para tamu antri dalidir kadya kang samya mundhut dhawet. Sarwa-sarwi mirah, hanggenira Ibu ………….sade dhawet, dhawete ayu, manis ing rasa, mila samya suka pari suka ingkang samya antri badhe mundhut dhawet. Mboten wonten ingkang kuciwa ing rasa, samya suka ing nala. Kajawi punika, sadayan dhawet ugi dados pratandha bilih bpk/ibu ……….. suka dene mring sesami. Satemene sapa wonge murah mring sasama, bakal pinaringan murah mring Gusti kang Maha Kuwasa. Makaten napa ingkang saget kula aturaken wonten adicara Siraman menika, mboten kesupen kula ing ngriki minangka sesulihipun ingkang hamengku gati, ngambali atur sugeng rawuh sinartan atur agunging panuwun ingkan tanpa pepindang rehning panjenengan para tamu sampun minangkani pamundhutipun Bpk/Ibu ……………. PARA RAWUH PARA LENGGAH Dening kula nindakaken urut reroncenipun adicara, milai purwa dumugi paripurna tartamtu kathah kekirangananipun ugi kekilafan kula, mila menika kula namung nyenyadhong lumunturing sih samodra pangaksama dumateng ingkang hamengku gati ugi panjenengan sedaya, labed budi daya kula manungsa. Nuwun




MIDODARENI

Nuwun.
Sanggyaning para rawuh ingkang kinurmatan, kawuryan saking mandrawa risang calon penganten miwah sapengombyong sampun arsa prptaa ing wismaning pamengku gati. Praptanira calon pinanganten miwah pengombyong ngturaken pambagya kawilujengan.
Nalika semana risang penganten kakung miwah pangombyong sampun kepareng mrtitisaken satataning lampah sinengkuyung mring para kadang miwah sentana, karsanipun Bapak-Ibu-------ingkang arsa bebesanan kaliyan bapak-ibu-------kawuryan saking mandrawa kathik ngasta saniskaraning ubarampe srah-srahan, manekawarni wujud lan
warnanira.
Wus tinata lampahing risang calon peganten kakung miwah pangombyong. Ingkang wonten ing ngarsa nun inggih tetuungguling lampah Bapak-------Sapungkurnya Bapak-ibu-------nganthi calon penganten kakung nun inggih Bagus-------. Lampahira kadherekaken para kadang sentana kang sawega jumurung mring karsaning kang arsa bebesanan.
Ing driya baraya agung Bapak-ibu-------tansah muji syukur mring ngarsaning pangeran awit tindakira sampun jinangkung mring Gusti Kang Maha Welas lan Asih. Rahayu widada lampahnya saking------dumugi wonten ing-------nenggih ing wismanira sang pamengku gati bapak-ibu------.
Keparenga kula igkang kajibah mratitisaken tata rakiting adicara. Menggah adicara ing dalu menika karacik mekaten. Ingkang sepisan pambuka, adicara ingkang angka kalih atur pambagyaharja. Sasampunipun adicara atur pambagyaharja tumul ngancik titi laksana wedhar tumanggaping gati, minangka adicara ingkang kaping tiga miwah ingkang kaping sekawan. Kalajengaken lung tinampi srah-srahan, minangka adicara ingkang kaping gangsal. Adicara ingkang kaping nem inggih menika tilik nilik, kalajengaken kembul bujana minangka adicara ingkang kaping pitu. Titi laksana ingkang salajengipun atur pamit saking kulawarga calon besan sarta badhe tinanggapan mring pamengku karsa. Pethiting titi laksana calon penganten kakung badhe pinaringan busana kancing gelung. Kapungkasan kanthi penutup.
Mekaten kalawau menggah adicara ing dalu menika. Sumangga adicara binuka kanthi ndedonga manut agami lan kapitayanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dherekaken.
Matur nuwun. Mugi Gusti ingkang maha kawasa kersa paring sih nugraha satemah tumapakin karya saged kalis sambekala. Para tamu ingkang kinurmatan, sawetawis panjenengan lenggah, pramila kepareng ingkang hamengku gati Bapak-ibu--------badhe ngaturaken pambagyaharja. Dene ingkang minangka wakilipun nun inggih Bapak-------dhumateng Bapak---------sumangga.
Matur nuwun wonten ngarsanipun bapak------. Tumuli kalajengaken wedharing gati saking kulawarga calon besan. Dene ingkang badhe mbabar pangandikan nun inggih bapak------. Sasana miwah pandaya wara kula sumanggakaken.
Wedharing gati sampun kababar mring penjenenganipun bapak--------. Salajengipun keparenga bapak----dipunampingi bapak-ibu-------nampi sedaya syarat sarana srah-srahan paningset. Dipunawiti kanthi ajejawat asta. Sumangga ingkang sepisan pisang sanggan kaaturaken bapak----- dhumateng bapak------. Pisang sanggan lajeng kaaturaken dhumateng ibu pamengku gati.
Sampun paripurna, kepareng sedaya lenggah ing papan piniji. Kajawi panjenenganipun bapak-----minangka wakilipun bapak ibu--------pamengk gati. Kanthi dipunapingi bapak-ibu------kepareng bapak---mbabar pangandikan tumanggap wacana mring calon besan. Sumangga!
Wedhar tumanggaping gati sampun paripurna, awit saking keparengipun ingkang mengku gati, sukaning galih, panjenengan kaaturan kembul bujana kanthi ladi pribadi utawi prasmanan. Mligi kangge ibu-ibu calon kulawarga besan, saderengipun kembul bujana kepareng tilik nitik (niti priksa) kados pundi kasamaptaanipun calon penganten putrid wonten panti busana. Sumangga keparenga para pinisepuh ngrumiyini amrih ingkang mudha boten jeguh prakewuh.
Wus paripurna kembul bujana, pramila sampun dumugi wancinipun kalamun kulawarga calon besan ngersakaken kondur. Pramila dhumateng bapak-------kersaa jengkar saking palenggahan badhe mundhut pamit. Sumangga!
Tumanggaping atur pamitan badhe kasariran bapak------. Sumangga!
Salajengipun kepareng bapak-ibu------jumeneng jajar aben ajen kaliyan calon penganten kakung. Bapak------badhe paring busana kancing gelung dhumateng dhimas----------.

Kanthi mekaten sampun paripurna adicara midodareni ing ndalu menika. Kula sakadang ngayahi kalamun wonten solah bawa miwah muna-muni ingkang kirang mranani ing penggalih nyuwun pangaksama. Kula pribadi minangka pambiwara, kalamuun wonten kithaling basa, ceweting ukara, mugi paduka para tamu kersa paring pangaksama. Sugeng kondur, sugeng dalu. Nuwun.  



Selengkapnya Tentang Contoh Pidato Sesorah Basa Jawa Pahargyan, Siraman dan Midodareni